Dengan pertumbuhan industri drone yang pesat, penerapannya di bidang komersial, hiburan, dan bidang lainnya menjadi semakin luas. Namun, tantangan keamanan yang menyertainya tidak dapat diabaikan. Mulai dari fotografi udara ilegal dan spionase komersial hingga potensi serangan jahat, drone telah menjadi masalah keamanan yang mendesak yang menuntut penyelesaian—dan teknologi anti-drone telah muncul sebagai respons.
Untuk mengatasi risiko keamanan dan privasi yang timbul dari penggunaan drone yang meluas, sistem terkoordinasi dari produk anti-drone sangat penting. Solusi terintegrasi yang menggabungkan berbagai teknologi dikenal sebagai sistem anti-drone. Konsep intinya adalah "Deteksi - Identifikasi - Netralkan," memastikan respons yang tepat waktu dan efektif terhadap ancaman drone.
Semua tindakan balasan dimulai dengan persepsi yang akurat terhadap ancaman. Sistem anti-drone modern biasanya mengintegrasikan berbagai teknologi deteksi untuk membentuk jaringan pertahanan yang tak terlihat.
Deteksi Frekuensi Radio (RF): Ini adalah salah satu metode deteksi yang paling umum dan efektif. Dengan menangkap sinyal radio yang dikirimkan antara drone dan pengendalinya, sistem dapat dengan cepat menemukan drone dan bahkan mengidentifikasi modelnya dan posisi pengendalinya.
Deteksi Radar: Radar yang dirancang khusus untuk target yang bergerak lambat, ketinggian rendah, dan kecil dapat mendeteksi dan melacak drone di area yang luas sepanjang waktu, tanpa terpengaruh oleh cuaca atau kondisi cahaya.
Deteksi Elektro-Optik (EO): Kamera definisi tinggi dan pencitraan termal inframerah memberikan konfirmasi visual. Terutama pada malam hari atau dalam cuaca buruk, pencitraan termal inframerah dapat dengan jelas mendeteksi tanda panas dari drone.
Deteksi Akustik: Susunan mikrofon sensitivitas tinggi memantau tanda akustik unik dari baling-baling drone, memberikan informasi tambahan ke sistem.
Teknologi ini saling melengkapi, memastikan tidak ada drone yang dapat lolos dari deteksi.
Setelah drone diidentifikasi sebagai ancaman, sistem segera mengaktifkan tindakan balasan "soft kill"—tindakan balasan yang paling umum digunakan dalam skenario sipil dan komersial. Metode ini menonaktifkan drone melalui cara non-fisik, menghindari kerusakan tambahan yang mungkin diakibatkan oleh kecelakaan.
Penjamming Frekuensi Radio: Sistem memancarkan sinyal penjamming berdaya tinggi untuk memutus komunikasi antara drone dan pengendalinya. Setelah drone "kehilangan kontak," biasanya mengikuti protokol yang telah ditetapkan sebelumnya untuk kembali ke titik lepas landasnya secara otomatis atau melakukan pendaratan darurat, memungkinkan netralisasi yang aman.
Pemalsuan/Penjamming Sinyal Navigasi: Ini melibatkan penjamming sinyal navigasi drone (seperti GPS atau Beidou) atau mengirimkan sinyal palsu, mencegah drone mencapai penentuan posisi yang tepat. Hal ini menyebabkan drone menyimpang dari rutenya, melayang di tempat, atau kehilangan kendali karena kegagalan navigasi.
Teknologi ini bertujuan untuk menyelesaikan ancaman secara "damai" dan merupakan solusi yang disukai untuk lokasi seperti bandara, penjara, dan acara skala besar.
Untuk skenario militer atau ancaman ekstrem, penghancuran fisik adalah pilihan yang diperlukan.
Penangkapan Jaring Intersepsi: Drone intersepsi khusus dapat meluncurkan jaring besar untuk langsung menangkap drone yang menyusup. Metode ini menjaga drone tetap utuh, memfasilitasi pengumpulan dan analisis bukti selanjutnya.
Senjata Laser Energi Tinggi: Sebuah tindakan balasan yang muncul dan sangat efektif. Sinar laser energi tinggi dapat langsung membakar komponen kunci dari drone, menyebabkannya langsung jatuh, dengan biaya operasional yang relatif rendah.
Senjata Energi Terarah: Ini menggunakan pulsa gelombang mikro atau elektromagnetik energi tinggi untuk secara langsung menghancurkan peralatan elektronik di dalam drone, membuatnya benar-benar tidak berfungsi.
Ancaman keamanan dan privasi yang ditimbulkan oleh drone menjadi semakin kompleks dan beragam, menempatkan tuntutan yang lebih tinggi pada teknologi anti-drone. Dengan berfokus pada inovasi teknologi produk, perusahaan dapat meningkatkan kemampuan deteksi dan tindakan balasan, memberikan dukungan teknis untuk memerangi ancaman drone di masa depan dan menjaga wilayah udara.